Musik

Sambilan belajar untuk menambah pengetahuan

Friday 20 August 2010

Belajar gratis untuk petani, pelaku agribisnis, dan penyuluh pertanian: Bahan Organik Buatan

Belajar gratis untuk petani, pelaku agribisnis, dan penyuluh pertanian: Bahan Organik Buatan
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang sudah melalui proses pabrikasi dan teknologi tinggi. Pupuk yang dihasilkan tersebut bersifat organik debnngan bentuk fisik dan cara kerjanya seperti pupuk anorganik atau pupuk kima.
Kelebihan dari pupuk ini kadar haranya tepat untuk kebutuhan tanaman, penggunaannya lebih efektif dan efisien seperti halnya pupuk kima, serta kemampuannya setara dengan pupuk organik murni dengan kunatitas sedikit.
Contoh, Petroganik produk dari Petrokimia gersik.

Kegunaan

* menggemburkan dan menyuburkan tanah
* meningkatkan daya simpan dan daya serap air
* memperkaya hara makro dan mikro
* sesuai untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman

Keunggulan
* kadar C-organik tinggi
* berbentuk granule sehingga mudah dalam aplikasi
* aman dan ramah lingkungan ( bebas mikroba patogen)
* bebas dari biji bijian gulma
* kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan
* dikemas dalam kantong kedap

Belajar gratis untuk petani, pelaku agribisnis, dan penyuluh pertanian: PERTANIAN ORGANIK LEBIH HEMAT ENERGI

Belajar gratis untuk petani, pelaku agribisnis, dan penyuluh pertanian: PERTANIAN ORGANIK LEBIH HEMAT ENERGI

PERTANIAN ORGANIK LEBIH HEMAT ENERGI

Ditengah vitalisasi semangat gerakan pertanian internasional beberapa decade belakangan ini, pertanian organic global terus bertumbuh tetapi belum menjadi aliran utama budaya pertanian dunia. Penekanan orientasi pada kepastian kenaikan produksi kelihatannya menjadi salah satu pengikat sehingga kebanyakan petani di Negara berkembang maupun Negara maju masih berkutat dengan pertanian konvensional yang lebih dikuasai dan praktis.

Seolah ada keraguan untuk beralih kepertanian organic, padahal model pertanian ini menawarkan berbagai manfaat dan penghematan dibandingkan pertanian non organic. Melihat perkembangan di Negara Negara berkembang, Direktur Eksekutif Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik ( IFOAM), Markus Arbenz mengharapkan petani kecil Negara Negara berkembang ikut dalam gerakan pertanian organic.
“Dalam tahun tahun belakangan ini kita telah menyadari bahwa pengalihan ke pertanian organic bisa mendukung ketahanan pangan, penyesuaian terhadap perubahan iklim, serta konservasi keragaman hayati “, katanya.

Dalam satu risalah hasil studi tentang pertanian organic dan perubahan iklim, Lembaga Riset Pertanian Organik ( FIBL) menyatakan ada beberapa tujuan yang diemban pertanain organic diantaranya mencegah kerusakan lingkungan, memelihara keragaman hayati, mengelola lengkap yang menarik, memelihara ternak dalam kondisi sejahtera, dan menghasilkan pangan yang baik.
FIBL juga memandang pertanian organic sebagai salah satu kunci bagi pemecahan amasalah perubahan iklim. Diantara alasan utamanya ialah bahwa pertanian organic lebih hemat dalam penggunaan energy. Alasan pokok lain ialah bahwa pertanian organic memendam lebih banyak karbon dalam tanah mengurangi emisi gas rumah kaca metan, dan bias beradaptasi dengan lebih baik terhadap cuaca yang ekstrim.
Dijelaskan, penggunaan lebih sedikit, hemat dan efisien energy dalam pertanian organic, dimungkinkan karena system organic dimungkinkan karena system organic mengandalkan terutama asupan sumberdaya lingkungan lahan pertanian itu sendiri dan berupaya sedapat mungkin menghindari asupan dari luar. Oleh sebab itu secara signifikan kebutuhan energy primer pertanian organic lebih rendah. Sehingga penggunaan energy per unit lahan pada produksi tanaman dan ternak organic secara signifikan lebih rendah disbanding pertanian bukan organic.

Uji coba lapang menunjukkan bahwa per unit hasil, energy yang digunakan sistenm pertanian organic 20 % lebih rendah disbanding yang non organic.
Berbagai pola dan model penyelenggaraan menyebabkan konsumsi energy lebih tinggi pada pertanian non organic. Konsumsi energy primer bahan bakar minyak ( fossil) terus meningkat. Penggunaan energy secara tidak langsung dalam kegiatan pertanian bukan organic ikut mengambil peran penting dalam konsumsi energy, yakni lewat aplikasi pupuk ( utamanya pupuk nitrogen) dan pakan hasil industry.
Industri butuh energy besar untuk proses pengolahan molekul nitrogen ( N2) yang ditangkap dari udara menjadi bentuk pupuk nitrogen bagi tanaman. Selain konsumsi energy yang besar, dampak negative pupuk nitrogen dan proses pembuatannya terhadap lingkungan juga cukup besar. Pupuk nitrogen bias mencemari air tanah. Belum lagi oksida nitrit ( N2O) yang merupakan gas rumah kaca kuat yang dipancarkan ke udara dari tanah yang dipupuk serta dari pabrik ketika pengolahan sedang berlangsung.
Pada pertanian organic pupuk industry ridak digunakan. Pasok nitrogen diupayakan dari bahan organic yang diaur ulang dan berasal dari rabuk pertanian ataupun kompos. Pada pertanian organic limbah pertanian untuk mengurangi emisi gas metan dan oksida nitrit. Perputaran nitrogen dalam system pertanian organic umumnya lebih kecil disbanding pada system non organic sehingga kehilangan atau emisinya juga lebih sedikit
Mekanisasi pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian membutuhkan banyak energy. Pada pertanian organic pengurangan tehnik pengolahan atau pengerjaan tanah dan peningkatan penggunaan nitrogen terikat pada rabuk hijauan bbisa emngurangi secara signifikan penggunaan energy, emisi gas-gas rumah kaca termasuk CO2 disamping juga meningkatkan hasil.
Kenyataan bisa terjadi hasil per unit lahan pada pertanian organic lebih rendah sehinggamengurangi efisiensi energy spesifek produk, misalnya dalam hal kalori atau nilai tambah. Namun dalam banyak kasus produksi organic dinilai tetap lebih efisien.

Oleh. Olson PS
Diambil dari : Tabloid Sinar Tani, edisi 31 Maret – 6 April 2010, No. 3348 Tahun XL, Halaman 20, pada materi IPTEK.

JURNAL ATANI TOKYO: Energi berbahan baku produk pertanian

JURNAL ATANI TOKYO: Energi berbahan baku produk pertanian

Cabai Rawit (Capsium frutescens L.)

Cabai Rawit (Capsium frutescens L.)

Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam dipekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.

Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang. Bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai penjang dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan atau putih buah yang masak berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor.

Cabai rawit terdiri dari 3 varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau dan berdiri tegak pada tangkainya, cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga, dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.

Cabai rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat &; Khasiat
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimultan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas, jadi digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karmionatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur dan peluruh kencing (diuretik).

Kandungan Kimia
Buahnya mengandung kapsaisin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit.

Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun dan batang.

Indikasi
Cabai rawit digunakan untuk;
• Menambah nafsu makan
• Menormalkan kembali kaki dan tangan lemas
• Batuk berdahak
• Melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis dan,
• Migrain
Cara Permakaian
Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.

Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari rasa nyeri karena kedinginan. Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.

Efek Farmakologis
Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih FF UNAIR 1987)

Contoh Pemakaian
Kaki dan Tangan Lemas (Seperti Lumpuh)
sediakan 2 bonggol akar cabai rawit , 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit diatas lutut, 60 g kacang tanah dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya, tambahkan air dan arak sama banyaknya sampai bahan bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm diatasnya). Selanjutnya tim ramuan tersebut. Setelah dingin saring dan air saringanya diminum sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.

Sakit Perut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.

Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

Frosbite
Buah biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudian balurkan ke tempat yang sakit.

Catatan
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi cabai rawit.

Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endofin yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.

Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.

Pada sisitem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamim C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak dan memperlambat proses penuaan.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setaiwan Dalimartha/Hd


http://bapeluh.blogspot.com/
Cabai Rawit secara lengkap menurut Kajian Ilmiah, Kunjungi website " Plantamor "

Belajar gratis untuk petani,

Belajar gratis untuk petani, pelaku agribisnis, dan penyuluh pertanian: Penyemaian Cabai Rawit dengan Polybag

Penyemaian Cabai Rawit dengan Polybag

Dibanding dengan bedengan tanah, penyemaian dengan polybag ini lebih menguntungkan,mengurangi resiko kematian bibit muda yang akan dipindahkan ke Polybag besar. Pengunaan polybag untuk pesemaian dipilih yang ukuran lebih kecil ukuran 10 cm, lebar 4-6 cm dan tebal 0.5 mm atau kita pilih ukuran besar seperti untuk  pemindahan akhir.  Polybag yang kita dipasaran biasanya sudh ada lubang aerasi , lubang pengairan. Bila masih kurang banyak di tambah lubang disekliling polybag.
Polybag yang akan dijadikan tempat pesemaian kita siapkan, masukkan tanah subur, kompos yang banyak mengandung humus. Lebih bagus lagi tanah kompos / humus kita ayak untuk menghilangkan kotoran atau terlalu besar butiran tanah. Kedalam media  itu juga ditambahkan 150 gr TSP atau NPK 80 gr NPK serta 75 gram Pestisida ( bias menggunakan Furadan,Petrofur, Indofuran, Curater, dll)

Untuk langkah selanjutnya biarkan polybag 2 -3 hari, untuk meratakan tanah di polybag atau dengan digyang goyang / di angkat angkat agar kerapatan media tanam terjadi.Biasanya media tanam akan menyusut beberapa cm setelah disiram. Basahi Polybag dengan menyiram air kemedia tanam 1 – 2 gayung, dengan slang sampai air hamper jenuh.
Benih Cabai dapat disemaikan dalam polybag , untuk polybag besar disa diberi lobang dengan  tongkat kecil sedalm 0.5 cm, masukkan biji cabai ataur jaraknya sekitar 3-5 cm . Jumlah benih antara 10 – 15 . lubang tanaman, khusus pakai polybag ukuran lebih kecil, 4 – 6 benih per polybag..